Pengantar

Jumat, 28 Maret 2014
Salah satu budaya bangsa yang patut dilestarikan adalah cerita rakyat yang dimiliki setiap suku yang tersebar di seluruh Tanah Air.

Dengan mengetahui cerita rakyat dari berbagai provinsi di Indonesia maka kita punya bekal yang baik untuk bercerita kepada anak dan cucu kita di kemudian hari, sehingga anak cucu kita tidak hanya mengenal Doraemon, Teletubies, Cinderella dan cerita-cerita asing lainnya.

Cerita rakyat yang kita miliki banyak mengandung nilai-nilai budi pekerti luhur. Ini penting untuk kita tanamkan kepada anak cucu kita agar anak-anak kita tetap bisa menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi mereka yang lebih muda.





Batu Api - Papua

Didaerah Yapen Timur, tepatnya daerah Wawuti Revui, terdapat sebuah gunung bernama Kamboi Rama.
Masyarakat berkumpul dan berpesta di gunung itu. Di gunung itu juga tinggal seorang raja tanah atau dewa bernama Iriwonawai. Dewa itu memiliki sebuah tifa atau gendang yang diberi nama sokirei atau soworoi. Jika gendang itu berbunyi, orang-orang akan berdatangan dan berkumpul karena pada kesempatan itulah mereka dapat melihat gendang itu. Akan tetapi, yang dapat melihat gendang itu hanya orang-orang tua berkekuatan gaib.

Menggadaikan Kerajaan - Riau

 Dahulu kala ada sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Tiangkerarasen. Negeri itu aman dan tentram karena sang raja memerintah dengan bijaksana. beliau mempunyai beberapa orang putera dan puteri dari seorang permaisuri yang cantik jelita.
    Namun ketentraman dan kebahagiaan keluarga itu tak berlangsung lama. Pada suatu hari, raja berjalan-jalan dengan menunggang kuda kesayangannya. ditengah perjalanan ia bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita. setelah berkenalan,raja mengajak gadis itu pulang ke istana. Gadis itu selain cantik ternyata mempunyai perangai yang lembut dan tutur kata yang halus. Raja jatuh cinta dan menikahi gadis tersebut. Tindakan raja ini ditentang oleh permaisuri dan putera-puterinya. Namun raja terlalu mencintai gadis itu.

Pengorbanan Sang Puteri - Bengkulu

Cerita ini berasal dari Suku Rejang. Dahulu di sebuah desa terpencil hidup tujuh orang bersaudara.Nasib mereka sungguh malang,mereka sudah menjadi yatim piatu semenjak si bungsu lahir.Tujuh saudara itu terdiri dari enam orang laki-laki dan seorang perempuan.Si bungsu itulah yang perempuan.Namanya putri sedoro putih.Tujuh orang bersaudara itu hidup sebagai petani dengan menggarap sebidang tanah di tepi hutan.Si bungsu sangat disayangi keenam saudaranya itu.Mereka selalu memberikan perlindungan bagi keselamatan si bungsu dari segala macam marabahaya.Segala kebutuhan si bungsu mereka usahakan terpenuhi dengan sekuat tenaga.
Pada suatu malam,ketika putri sedoro putih tidur,ia bermimpi aneh.Ia didatangi seorang laki-laki tua."Putri Sedoro Putih,kau ini sesungguhnya nenek dari keenam saudaramu itu.Ajalmu sudah dekat,karena itu bersiaplah engkau menghadapinya".

Sawunggaling - Jawa Timur

Jumat, 21 Maret 2014
Jaka Berek baru saja pulang dari bermain dengan teman-temannya. Ia marah, penasaran bukan kepalang karena teman-temannya selalu mengejek bahwa ia tak punya ayah sah alias anak haram.
Sesampai di rumah, Jaka Baerek segera menjumpai ibunya yang saat itu sedang berkumpul dengan kakek dan neneknya.

Sang Pemburu - Kalimantan Tengah

            Dahulu kala ada seorang bernama Sangi. Dia adalah seorang pemburu yang tangguh. Sangi pandai menyumpit buruan. Sumpitannya selalu mengenai sasaran. Setiap kali berburu ia selalu berhasil membawa pulang daging babi hutan dan daging rusa.

Maniki - Kalimantan Timur

Kamis, 20 Maret 2014
Dahulu di tanah Berau seorang raja bernama Aji Diangkat dan permaisuri bernama Aji Tangga Benua. Raja Aji Diangkat memerintah kerajaan dengan adil dan bijaksana. Beliau dicintai dan ditaati seluruh rakyat karena budi pekertinya yang baik dan terpuji.
Raja memiliki tujuh putrid cantik, tetapi beliau belum mempunyai putra yang akan menggantikannya kelak. Dari ketujuh putrid itu yang tercantik adalah Putri Bungsu. Selain cantik, budi pekertinya juga baik. Keenam kakaknya mempunyai sifat yang berbeda. Mereka mempunyai kebiasaan buruk, tinggi hati, dan congkak. Perkataan mereka kasar sehingga menyakitkan orang yang mendengarnya.

Perjanjian dengan Ular - Jambi

Ada sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak, padahal mereka sudah lama menikah. Mereka juga sudah berusaha ke sana ke mari agar mempunyai anak sendiri namun keinginan itu belum terkabul.

Tiap hari mereka berdo’a. Pada suatu malam mereka bermimpi melihat seorang kakek tua. Kakek itu berkata kepada mereka,” Jika kalian ingin mempunyai anak, carilah rebung yang dililit ular sawah. Rebus dan makanlah rebung itu”.

Bunda Sejati - Bengkulu

Dahulu di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor induk kucing dengan anaknya. Induk kucing itu sangat menyayangi anaknya. Dialah yang mencari makan untuk anaknya meskipun anaknya sudah mulai besar. Karena selalu bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan mereka, induk kucing itu akhirnya sakit. Induk kucing itu lalu memanggil anaknya. Dia memberitahu tentang sakitnya dan menasehati anaknya agar belajar mencari makan.
Anak kucing yang manja dan malas itu keliru menerima nasihat ibunya. Ia merasa ibunya mengusir secara halus dan tidak sayang lagi kepadanya. Anak kucing itu lalu pergi meninggalkan induknya yang tua dan sakit-sakitan.

Roro Jonggrang - Yogyakarta

            Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. Sang Raja mempunyai putra bernama Joko Bandung. Joko Bandung adalah deorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah ia juga mempunyai berbagai ilmu kesaktian yang tinggi. Bahkan konon kesaktiannya lebih tinggi dari ayahnya karena Joko Bandung suka berguru kepada para pertapa sakti.
            Di Prambanan terdapat kerajaan, rajanya bernama Ratu Boko. Sang raja mempunyai seorang putri berwajah cantik namanya Roro Jonggrang. Ratu Boko bertubuh tinggi besar sehingga sebagian besar orang menganggapnya sebagai keturanan raksasa.

Asal Mula Kota Cianjur - Jawa Barat

Pada jaman dahulu di daerah jawa barat ada seorang lelaki yang sangat kaya. Seluruh sawah dan lading di desanya menjadi miliknya. Penduduk desa hanya menjadi buruh tani penggarap sawah dan lading lelaki kaya itu. Orang kaya itu oleh penduduk desa dijuluki Pak Kikir karena memang dia adalah orang yang sangat kikir. Kekikirnya Pak kikr tidak pandang bulu, sampai-sampai terhadap anak lelaki satu-satunya pun dia juga sangat pelit. 
Untunglah sifat kikir itu tidak menular pada anak lelakinya itu. Anak Pak Kikir itu berwatak baik. Tanpa sepengetahuan ayahnya, sering dia membantu tetangganya yang kesusahan.


Asal Mula Kota Banjarmasin - Kalsel

Pada zaman dahulu berdirilah sebuah kerajaan bernama Nagara Daha. Kerajaan itu didirikan Putri Kalungsu bersama putranya, Raden Sari Kaburangan alias Sekar Sungsang yang bergelar Panji Agung Maharaja Sari Kaburangan. Konon, Sekar Sungsang seorang penganut Syiwa. la mendirikan candi dan lingga terbesar diKalimantan Selatan. Candi yang didirikan itu bernama Candi Laras. Pengganti Sekar Sungsang adalah Maharaja Sukarama. Pada masa pemerintahannya, pergolakan berlangsung terus-menerus. Walaupun Maharaja Sukarama mengamanatkan agar cucunya, Pangeran Samudera, kelak menggantikan tahta, Pangeran Mangkubumi-lah yang naik takhta.
Kerajaan tidak hentinya mengalami kekacauan karena perebutan kekuasaan. Konon, siapa pun menduduki takhta akan merasa tidak aman dari rongrongan. Pangeran Mangkubumi akhirnya terbunuh dalam suatu usaha perebutan kekuasaan. Sejak itu, Pangeran Tumenggung menjadi penguasa kerajaan.

Umbut Muda - Riau

Dahulu kala Sungai siak disebut Sungai Jantan. Sementara Siak Sri Indrapura masih bernama Mempura. Di sana hiduplah seorang janda setengah baya dengan seorang anak gadisnya yang bernama Si Umbut Muda. Gadis ini begitu cantik parasnya, wajahnya bulat telur begitu menawan. Alis matanya meruncing seperti taji ayam dan hidung mancung bangir mancung, Pipi kemerah-merahan, dagunya moleh bagaikan sarang lebah bergantung. Bibirnya mungil tanpa gincu sudah merah bagaikan delima. Rambut ikalnya panjang terurai, begitu panjangnya hingga jatuh ke paras tumit.

Kecantikan Si Umbut Muda memang tidak ada bandingannya di zaman itu. Sungguh tak dapat dicari duanya lagi sekitar Mempura hingga ke Kuala Buantan maupun sampai ke hulu dusun Senapelan. Karena selalu dipuja-puji, Si Umbut Muda jadi tinggi hati, congkak, dan angkuh. Pakaiannya pun mestilah kain sutra termahal, kain songket tenunan Trengganu tersohor dilengkapi selendang kain mastuli tenunan daik. Emas dan perak tempaan, ditempah datangnya dari Negeri Cina, itu masih belum cukup, gelang sepang ditangannya, sehingga bersusun lima rengkat setimbang beratnya delapan tali atau setengah kati.


Kejujuran Peniup Seruling - Aceh

Dahulu, di sebuah gubuk kecil pada tengah sawah, tinggallah seorang janda miskin dengan anaknya yang bernama Banta Barensyah. Dinding gubuk itu terbuat dari bambu dan beratap ilalang. Pakaiannya sudah bertambal-tambal dan hanyalah yang melekat di badannya saja.
Untuk menyambung hidup, sehari-hari janda itu menampi sekam di sebuah kincir padi. Kadangkala janda ini mendapat segenggam atau dua genggam beras. Beras inilah yang ditanak di gubuk. Banta Barensyah membantu ibunya mengumpulkan sekam yang belum ditampi.

Tentang

Rabu, 19 Maret 2014
o   Legenda :
Pengertian
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history).